SATUAN ACARA PENYULUHAN
KB SUNTIK 3 BULAN
Topik : KB Suntik 3 bulan Depo Medroksi
Progesteron
Sasaran : Ny. A
Waktu : Alokasi waktu 1 x 30
menit
Tempat : BPM Dian Nuringtyas
Penyuluh : Rizky Damayanti
A. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan
diharapkan Ny.A dapat :
1. Menjelaskan tentang pengertian DMPA
2. Menjelaskan tentang efektivitas DMPA
3. Menjelaskan tentang cara kerja DMPA
4. Menjelaskan kuntungan dan kerugian
DMPA
5. Indikasi dan Kontraindikasi
6. Waktu mulai pemberian
7. Efek samping
8. Spotting
B. Metode
Ceramah dan tanya jawab
C. Media
Leaflet
D. Pelaksanaan
No
|
Tahap
|
Waktu
|
Kegiatan Penyuluh
|
Metode
|
1.
2.
3.
|
Pembukaan
Isi
Penutup
|
5 menit
20 Menit
5 Menit
|
·
Salam
·
Memperkenalkan diri
·
Menyebutkan tujuan penyuluhan
·
Menjelaskan tentang pengertian DMPA
·
Menjelaskan tentang efektivitas DMPA
·
Menjelaskan tentang cara kerja DMPA
·
Menjelaskan keuntungan dan kerugian DMPA
·
Indikasi dan Kontraindikasi
·
Waktu mulai pemberian
·
Efek samping
·
Spotting
·
Menarik kesimpulan
·
Mengevaluasi
·
Salam penutup
|
Ceramah
Ceramah dan Tanya jawab
Ceramah dan Tanya jawab
|
E. Materi
1. Definisi
Depo
medroksi progesteron merupakan salah satu alat kontrasepsi suntikan yang hanya
mengandung progestin yaitu 150 mg Depo Medroksi Progesteron Asetat (DMPA) yang
diberikan tiap 3 bulan dengan cara di suntik IM (didaerah bokong). (Syaifudin,
2003:MK-40)
2.
Efektivitas
DMPA mempunyai efektifitas tinggi dengan 0,3 kehamilan per
100 perempuan dalam 1 tahun, asal penyuntikan dilakukan secara teratur sesuai
jadwal yang ditentukan. (Syaifuddin, 2003 : MK-41).
3. Cara kerja
a.
Mencegah
ovulasi (masa subur)
b.
Lendir
cerviks yang kental
c.
Mengurangi
kecepatan ovum melalui tuba fallopi
4. Keuntungan
a.
Mudah
digunakan,
b.
Aman,
tidak mempunyai efek yang serius terhadap kesehatan.
c.
Sangat
efektif,
d.
Tidak
mengganggu produksi ASI
5. Kerugian
a.
Pola
perdarahan tidak teratur
b.
Bertambahnya
jerawat dan perubahan MOOD
c.
Suntikan
tidak dapat ditarik lagi
d.
Diperlukan
penyuntikan yang teratur
e.
Tidak
ada perlindungan terhadap penyakit menular seksual/ HIV. (Speroff, 2003:191)
6. Indikasi
a.
Usia
reproduksi (ramaja sampai wanita usia 40 tahun)
b.
Nulipara
dan yang telah mempunyai anak
c.
Menghendaki
kontrasepsi jangka panjang dan yang memiliki efektifitas tinggi
d.
Menyusui
dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai
e.
Telah
banyak anak namun belum menghendaki tubektomi
f.
Perokok
,
g.
Tekanan
darah < 180/110 mmHg, dengan masalah gangguan pembekuan darah.
h.
Menggunakan
obat epilepsy (fenitoin dan barbiturat) atau obat TBC (rifampisin).
i.
Mendekati
usia menopause yang tidak mau atau tidak boleh menggunakan pil kontrasepsi
kombinasi.
7. Kontra Indikasi
a.
Hamil
atau dicurigai hamil.
b.
Perdarahan
pervaginam yang belum jelas penyebabnya.
c.
Tidak
dapat menerima terjadinya gangguan haid
d.
Menderita
kanker payudara atau riwayat kanker payudara.
e.
Perdarahan
pervaginam yang tidak diketahui penyebabnya
8. Waktu Mulai Menggunakan Kontrasepsi
Suntikan DMPA
a.
Mulai
hari pertama sampai hari ketujuh siklus haid.
b.
Pada
ibu yang tidak haid injeksi pertama dapat diberikan setiap saat asalkan saja
ibu tersebut tidak hamil, dalam 7 hari setelah suntikan tidak boleh melakukan
hubungan seksual.
c.
Ibu
yang menggunakan kontrasepsi hormonal lain dan ingin mengganti dengan
kontrasepsi suntikan. Bila ibu telah menggunakan kontrasepsi hormonal
sebelumnya secara benar, dan ibu tersebut tidak hamil, suntikan pertama dapat
segera diberikan. Tidak perlu menunggu sampai haid berikutnya datang.
d.
Bila
ibu sedang menggunakan jenis kontrasepsi jenis lain dan ingin menggantinya
dengan jenis kontrasepsi suntikan yang lain lagi kontrasepsi suntikan yang akan
diberikan dimulai pada saat jadwal kontrasepsi suntikan yang sebelumnya.
e.
Ibu
yang menggunakan kontrasepsi nonhormonal dan ingin menggantinya dengan
kontrasepsi hormonal, suntikan pertama kontrasepsi hormonal yang akan diberikan
dapat segera diberikan, asal saja ibu tersebut tidak hamil dan pemberiannya
tidak perlu menunggu haid berikutnya datang. Bila ibu di suntik setelah hari ke
7 haid, ibu tersebut selama 7 hari setelah suntikan tidak boleh melakukan
hubungan seksual.
f.
Ibu
tidak haid atau ibu dengan perdarahan tidak teratur suntikan pertama dapat
diberikan setiap saat asal saja ibu tersebut tidak hamil, dan selama 7 hari
setelah suntikan tidak boleh melakukan hubungan seksual.
9.
Efek
Samping
a.
Keluhan
subyektif (mual, pusing, sakit kepala, muntah)
b.
Perubahan
berat badan
c.
Amenorhea
d.
Perdarahan
bercak ( Spotting )
10. Spotting
Spotting adalah bercak-bercak perdarahan di luar haid
yang terjadi selama akseptor mengikuti KB suntik dan berlangsung
lebih dari 8 hari.
Hal ini biasa terjadi pada awal-awal penggunaan KB suntik 3 bulan.
Gejalanya :
perdarahan berupa bercak-bercak ringan.
Penyebab : hal
ini disebabkan karena ketidak seimbangan dan peningkatan hormon progesteron
dalam tubuh sehingga pembuluh vena kecil dalam endometrium melebar dan rapuh
yang mengakibatkan terjadinya perdarahan bercak.
Penanganannya :
a.
Informasikan bahwa perdarahan ringan sering
dijumpai, tetapi hal ini bukanlah masalah serius dan biasanya tidak memerlukan
pengobatan.
b.
Bila klien tidak dapat menerima perdarahan
tersebut dan ingin melanjutkan suntikan, maka dapat disarankan 2 pilihan
pengobatan :
1) 1
siklus pil kontrasepsi kombinasi (30-35 µg etinilestradiol), ibuprofen (sampai
800 mg, 3x/hari untuk 5 hari) jelaskan bahwa setelah pemberian pil kontrasepsi
kombinasi dapat terjadi perdarahan.
2) Bila
terjadi perdarahan banyak selama pemberian suntikan ditangani dengan pemberian
2 tablet pil kontrasepsi kombinasi/hari selama 3-7 hari dilanjutkan dengan 1
siklus pil kontrasepsi hormonal, atau diberi 50 µg etinilestradiol atau 1,25 mg
estrogen equin konjugasi untuk 14-21 hari.
F. Evaluasi
1. Apa saja efek samping KB suntik 3 bulan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar